
KOTAKU, BALIKPAPAN-Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Balikpapan gelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan Dinas Pekerja Umum di Ruang Rapat Paripurna, Senin (11/1/2021). Banjir kembali jadi isu utama.
“Saya menanyakan selalu penanganan banjir, ini juga program untuk tahun 2021 saya minta coba ada kiat-kiat, ada terobosan yang baru dari Dinas PU,” ucap Ketua Komisi III DPRD Balikpapan Alwi Al Qadri.
Politisi Golkar ini menjelaskan setiap tahun penanganan banjir selalu dianggarkan, akan tetapi banjir masih tetap terjadi di Kota Balikpapan. Mungkin, dengan mencari terobosan atau alternatif seperti halnya alat penghisap yang dapat menyedot air pada saat banjir agar bisa dibuang ke laut.
“Saya kasih masukkan kepada DPU supaya banjir tidak perlu selalu dengan anggaran yang besar, tetapi tidak terealisasikan (maksimal, Red) lebih baik mencari terobosan yang baru,” serunya.
Seperti halnya juga, penanganan banjir dapat dilakukan dengan mengeruk sedimentasi yang merupakan salah satu penyebab banjir. “Percuma di atas diperbaiki tetapi di bawah tidak dikerok (mengangkat sedimen,Red),” ujarnya.
Mengingat tahun 2021 Covid 19 masih mengancam sehingga anggaran belum maksimal, dikarenakan masih difokuskan kepada penanganan Covid 19. “Ini juga kami yang agak jadi masalah, masih penanganan Covid 19 jadi anggaran kurang begitu maksimal walaupun penanganan banjir tetap dianggarkan,” urainya.
Selain itu juga, Alwi menyampaikan kepada Dinas PU terkait proyek pembangunan, jangan sampai ditunggangi unsur politik yang menginginkan pengerjaan dipercepat, dikarenakan dengan adanya pergantian Wali Kota Balikpapan. “Sesuai dengan isu yang beredar seperti itu, kami minta tolong proyek seperti tahun sebelumnya atau (berjalan) seperti biasanya. Jangan sampai ada unsur politiknya,” ungkapnya.
