
Dalam kesempatan yang sama Kepala Dinas Pekerja Umum Kota Balikpapan Andi Yusri Ramli menyampaikan, tahun 2021 akan fokus dalam penanganan banjir tetapi kondisi pandemi Covid 19 belum mengalami penurunan kasus, sehingga pemerintah fokus pada penanganan Covid 19.
Dengan anggaran yang terbatas ia menegaskan otomatis berdampak terhadap program kegiatan termasuk penanganan banjir. “Prioritas masalah banjir ini, kami arahnya ke situ juga,” terangnya.
Disebutkan, tahun 2021, ada usulan pompa penyedot air bersih, lumpur, dan lainnya dengan sistem mobile sehingga kapan pun dan di mana pun diperlukan bisa digunakan.
“Bisa saja difungsikan untuk menyedot sedimentasi yang sifatnya di dalam kota. Karena bendali untuk ukuran besar tidak bisa,” tukasnya.
Yusri menjelaskan bahwa anggaran drainase yang disediakan sekitar Rp49 miliar untuk penanganan yang berkaitan dengan saluran dan sedimentasi. “Mudah-mudahan bermanfaat,” imbuhnya.
Selain itu juga, peran serta masyarakat atau pihak ketiga seperti halnya pengembang juga diperlukan, sehingga tidak semua penanganan banjir diserahkan kepada pemerintah khususnya Dinas PU. Oleh karenanya, dengan adanya kerja sama, persoalan banjir dapat diurai.
“Masyarakat kerja bakti untuk menjaga kebersihan lingkungan masing-masing supaya saluran dapat berfungsi dengan baik. Sehingga Dinas PU hanya mengurus di pinggiran jalan, saluran sekunder dan primer dan tidak lagi mengurus lingkungan masyarakat,” tukasnya.
Dinas PU akan menjalankan program kegiatan yang sudah direncanakan dan mempunyai anggaran di antaranya pengerukan sendimentasi di beberapa ruas jalan yang sudah mengalami pendangkalan termasuk pembangunan saluran.(*)
